-->
stack
Selamat Datang di ronentalmedia.blogsport.com, media sharing Nak Bali tentang adat dan budaya Bali serta IT

SEJARAH DAN TATWA SANGGAH/MERAJAN


Merajan Atau sanggah dalam keluarga Hindu adalah sebuah tempat suci yang berdasarkan konsep Tri mandala, Tri Angga atau Tri Hita Karana merupakan sebuah tempat suci untuk memuja Tuhan dan Juga Roh leluhur
Menurut konsep Tri angga Mrajan adalah tempat utamanya yang Diibaratkan sebagai Kepala, Rumah keluarga dianggap sebagai Badan atau bagian madya sedangkan bagian Nista angga adalah perkebunan atau pekarangan.

Sedangkan menurut konsep Tri Hita Karana mrajan adalah sebuah prahayangan tempat untuk memuja tuhan dan juga roh leluhur menjadi satu. Sebagai satu keselarasan antara orang yang tinggal dan lingkungannya juga diperlukan sebuah tempat untuk melakukan sebuah sinergisme ke atas yang dalam hal ini berhubungan dengan Tuhan Yang Maha Esa.
Jadi merajan adalah sebuah tempat suci yang berada disetiap lingkungan keluarga untuk memuja kebesaran Tuhan dan juga roh leluhur.
Menurut Tatwa atau sejarahnya sanggah/mrajan berawal dari jaman Batu kira – kira 2500 tahun SM hingga 500 SM diamana orang bali saat itu telah memiliki keyakinan atau kepercayaan akan roh leluhur .namun media yang digunakan untuk melakukan pemujaan sangatlah sederhana yaitu sebuah tumpukan batu yang sering disebut Menhir dan juga berbagai macam tugu batu.

Setelah kedatangan agama Hindu ke bali tempat pemujaan di bali diubah sesuai dengan konsep yang di bawa orang – orang suci seperti Rsi Markanyeya, Dang Hyang Siddhimantra dan juga Dang Hyang Nirartha dan juga Empat Putra dari Hyang Gni Jaya Barulah dibuatkan sebuah tempat yang bernama mrajan.
Pada tahun 1019 – 1042 Mpu Kuturan datang ke Bali beliaulah yang menyatukan Sembilan sekte yang ada di Bali antara lain Siwa Siddanta, Pasupata, Bhairawa, Waisnawa, Sogata, Brahmana, Rsi, Sora, Surya, Ganapatya menjadi Konsep Tri Murti yaitu sebuah konsep pemujaan kepada Tiga dewa Yaitu Brahma, Wisnu dan Siwa. Sama Seperti Candi parambanan yang diperuntukkan untuk memuja Brahma, Wisnu dan Siwa.

Dalam Konsep Tri Murti yang terdapat di Prahayangan Jagat dibuatkan tempat suci bernama kahyangan tiga yaitu Pura Dalem, Pura Puseh dan Pura Bale Agung untuk memuja Siwa, Brahma dan juga Wisnu.
Di Mrajan itu sendiri Tri murti dipuja dalam konsep Rong Tiga, Di kanan dilinggihkan Dewa Brahma, Di kiri Dewa Wisnu dan Di tengah Dewa Siwa yang sering disebut dengan Tri Purusa
Ketika Dang Hyang Nirartha datang ke Bali pada Tahun 1540 membawa konsepTri Purusha yaitu pemujaan Sang Hyang tunggal yaitu berupa Bangunan Padmasana.
Share this article :

Post a Comment

Share

Dapatkan Artikel Terbaru Di Sini
Follow us on:
facebook twitter gplus pinterest rss
 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Ron Ental Media - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Copyright © and modyfy by