Beberapa sumber Lontar yang membahas tentang Sanggah atau merajan di Bali adalah sebagai berikut ;
1. Lontar Loka Pala
Dalam lontar ini d terdapat beberapa kutipan yang menyebutkan tentang merajan adalah berbunyi seperti berikut………………..seperti Manusia yang sudah lupa dengan saya.sayalah yang menyebabkan ada mereka, saya tidak lain adalah Sang Hyang Guru Reka, yang mengadakan seluruh isi jagat raya. Sayalah yang dipuja dengan sebutan Dewa Hyang Kawitan yang beraga Sang Hynag Uma Kala, dan saya jugalah yang dipuja dengan Brahma Wisnu dan Siwa. Ingatlah semuanya. Menjadi satu dalam rong tiga, dan sayalah yang mencipta, saya memelihara dan saya juga yang melebur…………………dari kutipan lontar tersebut diatas jika kita pahami maka berbaktilah kepada leluhur lewat merajan dengan rong tiga adalah sebuah keharusan agar kita selamat dan terhindar dari bahaya.
2. Lontar Raja Purana
Dalam lontar ini terdapat beberapa kutipan yang berisikan ajaran mpu kuturan tentang mendirikan mrajan kemulan yang antara lain berbunyi………………………lalu membangun 4 aturan, 4 sebuah kecakapan paribasa, dan juga 4 ajaran yang utamanya terpusat dari sebuah kesusilaan yang dimaksudkan dengan itu tiada lain adalah sanggah kemulan, kahyangan tiga, Pura Dalem, Puseh dan Bale agung……………………..
3. Lontar Padma Bhuwana
Dalam lontar ini dijelaskan bagaimana arti dari mrajan itu sendiri sebagai sebuah tempat untuk memuja kebesaran Tuhan dengan para roh leluhur yang dengan cara seperti itu manusia dapat menikmati sebuah kesejahteraan di bumi.
4. Lontar Bumi Kamaulan
Dalam Lontar ini disebutkan bahwa jika belum menstanakan roh leluhur di mrajan , maka sebuah pitra yadnya ataudewa pitara belumlah selesai berikut kutipannya…………………….Jika membangun tempat suci belum menstanakan roh leluhur, maka itu sama dengan membangun tanpa aturan dan juga sebuah tempat kosong. Sebab Ida Bhatara Kawitan tidak memiliki tempat secara resmi……
5. Lontar Siwa Gama
Dalam lontar ini diuraikan bagaimana keluarga sepatutnya mendirikan sebuah tempat suci . berikut beberapa kutipannya…………………..sejumlah 40 kepala keluarga, harus mendirikan sebuah panti, 20 KK harus mendirikan sebuah Ibu, jika hanya 10 KK hanya mendirikan sebuah pelinggih pratiwi dan setiap rumah wajib mendirikan sebuah sanggah kemulan………
6. Lontar Bhama Krtih, Prakerti
Menurut lontar ini dijelaskan bagaimana tempat suci bernama mrajan itu adalah sebuah tempat untuk memuja kebesaran tuhan dan juga roh leluhur , lengkap dengan tata upacaranya.
Dari seluruh isi lontar tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa Mrajan adalah sebuah tempat suci untuk memuja kebesaran Tuhan yang Maha Esa dan juga para roh leluhur, beserta Dewa Tri Murti yakni Brahma Wishnu, Siwa , seluruhnya adalah sebuah kesatuan yang tak dapat dipisahkan satu sama lain dan merupakan sebuah upaya manusia untuk menuju sebuah keadaan yang sejahtera.
1. Lontar Loka Pala
Dalam lontar ini d terdapat beberapa kutipan yang menyebutkan tentang merajan adalah berbunyi seperti berikut………………..seperti Manusia yang sudah lupa dengan saya.sayalah yang menyebabkan ada mereka, saya tidak lain adalah Sang Hyang Guru Reka, yang mengadakan seluruh isi jagat raya. Sayalah yang dipuja dengan sebutan Dewa Hyang Kawitan yang beraga Sang Hynag Uma Kala, dan saya jugalah yang dipuja dengan Brahma Wisnu dan Siwa. Ingatlah semuanya. Menjadi satu dalam rong tiga, dan sayalah yang mencipta, saya memelihara dan saya juga yang melebur…………………dari kutipan lontar tersebut diatas jika kita pahami maka berbaktilah kepada leluhur lewat merajan dengan rong tiga adalah sebuah keharusan agar kita selamat dan terhindar dari bahaya.
2. Lontar Raja Purana
Dalam lontar ini terdapat beberapa kutipan yang berisikan ajaran mpu kuturan tentang mendirikan mrajan kemulan yang antara lain berbunyi………………………lalu membangun 4 aturan, 4 sebuah kecakapan paribasa, dan juga 4 ajaran yang utamanya terpusat dari sebuah kesusilaan yang dimaksudkan dengan itu tiada lain adalah sanggah kemulan, kahyangan tiga, Pura Dalem, Puseh dan Bale agung……………………..
3. Lontar Padma Bhuwana
Dalam lontar ini dijelaskan bagaimana arti dari mrajan itu sendiri sebagai sebuah tempat untuk memuja kebesaran Tuhan dengan para roh leluhur yang dengan cara seperti itu manusia dapat menikmati sebuah kesejahteraan di bumi.
4. Lontar Bumi Kamaulan
Dalam Lontar ini disebutkan bahwa jika belum menstanakan roh leluhur di mrajan , maka sebuah pitra yadnya ataudewa pitara belumlah selesai berikut kutipannya…………………….Jika membangun tempat suci belum menstanakan roh leluhur, maka itu sama dengan membangun tanpa aturan dan juga sebuah tempat kosong. Sebab Ida Bhatara Kawitan tidak memiliki tempat secara resmi……
5. Lontar Siwa Gama
Dalam lontar ini diuraikan bagaimana keluarga sepatutnya mendirikan sebuah tempat suci . berikut beberapa kutipannya…………………..sejumlah 40 kepala keluarga, harus mendirikan sebuah panti, 20 KK harus mendirikan sebuah Ibu, jika hanya 10 KK hanya mendirikan sebuah pelinggih pratiwi dan setiap rumah wajib mendirikan sebuah sanggah kemulan………
6. Lontar Bhama Krtih, Prakerti
Menurut lontar ini dijelaskan bagaimana tempat suci bernama mrajan itu adalah sebuah tempat untuk memuja kebesaran tuhan dan juga roh leluhur , lengkap dengan tata upacaranya.
Dari seluruh isi lontar tersebut diatas maka dapat disimpulkan bahwa Mrajan adalah sebuah tempat suci untuk memuja kebesaran Tuhan yang Maha Esa dan juga para roh leluhur, beserta Dewa Tri Murti yakni Brahma Wishnu, Siwa , seluruhnya adalah sebuah kesatuan yang tak dapat dipisahkan satu sama lain dan merupakan sebuah upaya manusia untuk menuju sebuah keadaan yang sejahtera.